BAB II
KAJIAN AYAT
A.
Surat
Ar-rum ayat 30
فَأَقِمْ وَجْهَكَ
لِلدِّينِ حَنِيفًا فِطْرَةَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا لا
تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ
النَّاسِ لا يَعْلَمُون
َArtinya
: “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas)
fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada
perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan
manusia tidak mengetahui”
B.
Mufrodat
أَقِمْ : berasal dari kata اَقَامَ اْلعُوْدَوَقَوَّمَهُ , yakni bila dia meluruskan kayu itu. Artinya dia telah meluruskan dan melepangkan kayu itu. Sedang
makna yang dimaksud di sini ialah menerima agama islam dan teguh di dalam
memegangnya.
حَنِيفًا : berasal dari kata al-hanif yang artinya allah dapat
diselidiki dalam diri manusia yaitu mau menerima kebenaran dan persiapan untuk
menemukannya.
خَلْقِ اللَّهِ : yang dimaksud adalah fitrah yang telah di sebutkan tadi
الْقَيِّمُ : lurus yang tidak ada kebengkokan dan ada penyimpangan
C.
Munasabah
D.
Penafsiran
ayat
فَأَقِمْ وَجْهَكَ
لِلدِّينِ حَنِيفاً
Maka arahkanlah wajahmu dengan lurus menuju ke arah yang telah di
tentukan oleh tuhanmu demi taat kepada-Nya, yaitu arah agama yang lurus dan
agama fitrah. Dan berpalinglah kamu dari kesesatan untuk menuju kepada
petunjuk.
فِطْرَةَ اللَّهِ الَّتِي
فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا
Tetaplah kalian semua pada fitrah yang telah di ciptakan oleh
allah dalam diri manusia, karena sesungguhnya dia menjadikan dalam diri mereka
fitrah yang selalu cenderung kepada ajaran tauhid dan meyakinkannya. Hal yang
membimbing kepadanya pemikirannya yang sehat.
لا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ
اللَّهِ
Tidak layak fitrah allah di ganti atau dirubah. Ini adalah kalimat
berita yang mengandung makna perintah jadi seolah-olah dikatakan, “janganlah
kalian mengganti agama allah dengan kemusyrikan.”
Penjelasannya bahwa akal manusia itu seakan-akan
lembaran yang putih bersih dan siap untuk menerima tulisan yang akan di
tuangkan di atasnya, dan ia seprti lahan yang dapat menerima semua apa yang
akan ditanamkan kepadanya. Ia dapat menumbuhkan hanzal (yang buahnya sangat
pahit) sebagaimana ia pun dapat menumbuhkan berbagai macam pohon-pohonan yang
berbuah dan ia dapat menumbuhkan obat dan racun.
Jiwa manusia itu datang kepadanya berbagai macam agama
dan pengetahuan, lalu ia menyerapnya akan tetapi hal-hal yang baiklah yang
paling di serapnya. Sebagaimana halnya tumbuh-tumbuhanpun sebagian besar dari
padanya mengandung racun dan tidak bermanfaat sangat sedikit. Dan jiwa manusia
itu tidak akan mengganti fitrah yang baik ini dengan pendapat-pendapat yang
rusak melainkan adanya seorang guru yang mengajarinya. Yang demikian itu adalah
umpama dua orang yahudi dan nasrani. Seandainya orang tua membiarkan anaknya,
niscaya sang anak akan mengetahui dengan sendirinya, bahwa tuhan itu satu dan
akalnya tidak akan menuntunnya.karena sesungguhnya ternakpun tidak akan
terpotong-potong telinganya ataupun bagian tubuh lainnya kecuali karena faktor
dari luar dirinya. Demikian pula lembaran akal, ia tidak akan terkena pengaruh
melainkan dari faktor luar yang menyesatkan tanpa ia sadari.
ذَلِكَ الدِّينُ
الْقَيِّمُ
Hal yang aku perintahkan kepada kalian itu, yaitu ajaran tauhid,
ia adalah agama yang haq, tiada kebengkokan dan tiada pula penyimpangan di
dalamnya.
وَلَكِنَّ أَكْثَرَ
النَّاسِ لا يَعْلَمُون
Akan
tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui, demikian itu karena mereka tidak
mau menggunakan akalnya guna memikirkan bukti-bukti yang jelas yang menunjukkan
kepada ketauhidan ini. Seandainya mereka mengetahui hal tersebut dengan
sebenar-benarnya, niscaya mereka akan mengikutinya, dan mereka tidak akan
menghalang-halangi manusia yang menyerap nur-Nya. Dan pasti mereka tidak akan
menurunkan penghalang-penghalang yang menghambat masuknya sinar ketauhidan
kepada diri manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar